Jika membaca kisah kehidupan Yesus di Alkitab, beberapa kali Yesus bicara tentang uang di Alkitab. Sebuah pertanyaan muncul, "Mengapa Tuhan pencipta langit dan bumi ini peduli dengan uang yang seringkali kalangan gerejawi anggap hal itu sebagai sesuatu yang sangat duniawi?"
Jawabannya sangat sederhana, karena uang bisa mencuri hati kita. Yesus peduli dengan hati kita. Dia berkata bahwa kita tidak bisa mengabdi pada dua tuan, Tuhan dan mamon.
Pelajaran pertama - Posisi uang dalam hati manusia. Uang itu penting, hal ini harus diakui. Tetapi apakah uang adalah segala-galanya? Tidak. Dimana Anda memposisikan uang dalam hidup Anda, akan menentukan seperti apa Anda menjalani kehidupan ini. Pastikan bahwa Tuhan menduduki posisi pertama dalam hidup Anda, jangan uang. Uang adalah hamba yang baik tapi tuan yang buruk! Hal ini harus Anda camkan. Sekali Anda sudah diperbudak oleh uang, yang menderita bukan hanya Anda, namun juga orang-orang yang Anda kasihi.
Pelajaran kedua - Uang adalah alat, bukan tujuan. Selama bertahun-tahun kita bekerja untuk uang. Bekerja kadang tidak cukup, bekerja lembur atau mengambil pekerjaan sampingan, dan hasilnya adalah rasa cemas karena takut tidak cukup dan jam tidur yang hilang hanya karena memikirkan uang. Kita mengorbankan segalanya - keluarga, komunitas, ketenangan pikiran - untuk uang kita. Dan di mana semua uang itu sekarang? Banyak kali orang tidak bisa menjawab.
Uang adalah alat untuk hidup-bukan sebaliknya. Uang bukanlah tujuan hidup, bukanlah pencapaian, tapi alat untuk menjalani kehidupan ini. Hal ini harus kita pahami dengan waktu pembelajaran yang kadang sangat panjang dan menyakitkan.
Pelajaran yang ketiga - Yang kita berikan itu lebih kekal dari pada yang kita ambil. Uang yang kita dapatkan tidak pernah benar-benar milik kami. Entah menghilang ke udara di beberapa titik, atau menguras kekuatan kita dan mencuri hidup kita. Tetapi setiap jam yang dihabiskan dengan anak-anak kita, setiap rupiah yang kita berikan untuk amal, setiap upaya positif ini yang menggunakan uang kita - tidak pernah dapat diambil dari kehidupan kita. Uang yang Anda investasikan dalam hidup orang lain adalah milik Anda selamanya.Pelajaran ke empat - Arti keamanan finansial. Selama ribuan tahun, orang-orang bangun di pagi hari, bekerja di ladang atau membuat kerajinan, mereka bekerja keras, mengumpulkan penghasilan sehari atau musim panen, dan menjalani kehidupan mereka. Rasa aman mereka tidak berasal dari rekening bank mereka dan portofolio saham, tetapi dari keyakinan Tuhan yang menciptakan mereka dan menempatkan mereka di atas bumi ini, Dia juga yang menyediakan rezeki bagi mereka. Tidak, tidak ada makan siang gratis jatuh dari langit - Tuhan menciptakan kita untuk menjadi mitra-Nya dalam kehidupan bisnis, bukan tamu yang akan menerima sesuatu yang gratis - tapi kalau kita melakukan bagian kita, Tuhan akan melakukan bagian-Nya .
Hidup telah menjadi lebih rumit karena orang-orang sederhana menghilang, berganti menjadi orang yang lebih rumit. Hari ini, "melakukan bagian kita" berarti tidak hanya mendapatkan pekerjaan, tetapi juga memperoleh hipotek, rencana asuransi, rekening pensiun dan banyak "instrumen keuangan" lain.
Pada jaman Israel kuno, asuransi itu ada di tangan Tuhan. Ketika orang Israel keluar dari tanah Mesir, selama 40 tahun mereka berputar-putar di padang gurun, Tuhanlah yang menyediakan makan dan minuman mereka. Selama 40 tahun itu, kasut atau alas kaki mereka tidak pernah rusak, demikian juga dengan pakaian mereka. Kecuali mereka berbuat dosa, penyakit tidak mendekati mereka. Tahukah Anda, bahwa Tuhan masih memberikan asuransi yang sama di jaman ini pada umat percaya? Dia masih Allah yang menyediakan bagi kita.
Sumber : Berbagai sumber